Menjemput Sunrise di Pantai Sanur

Sunrise di Pantai Sanur dan sunset di pantai Kuta, ibarat dua sejoli yang tak terpisahkan untuk menggambarkan keindahan Pulau Dewata. Sampai sekarang pun masih relevan, karena dua destinasi wisata ini masih menjadi tujuan wajib saat orang berkunjung ke Bali, khususnya wisatawan lokal.

Bagi warga Bali seputaran Denpasar dan Badung, kedua pantai ini juga hampir selalu menjadi tujuan untuk piknik tipis-tipis. Sanur dikunjungi di pagi hari untuk menikmati keindahan matahari terbit/sunrise-nya, sedangkan Kuta lebih ramai saat sore hari sampai matahari terbenam/sunset.

Nah, Sobat keluyuran apakah sudah pernah mengunjungi kedua destinasi wisata paling mainstream di Bali ini? Tenang, meskipun sudah sangat umum dikunjungi orang, Kamu nggak akan kecewa saat datang ke sana.

Kalau Sobat keluyuran termasuk morning person yang suka bangun pagi-pagi, hirup udara segar di pagi hari dan penuh semangat untuk beraktivitas di pagi hari termasuk menunggu matahari terbit, atau sebaliknya? Kalau suka keduanya nggak masalah, ko. Memang keindahan ciptaan Allah saat mengawali hari dan menutupnya sangat memukau.

Aktivitas Pagi di Pantai Sanur

Menanti Sunrise di Pantai Sanur

Yup! Ini aktivitas utama kalau Sobat pergi ke Sanur. Lebih oke lagi kalau Sobat menginap di hotel pinggir pantai supaya pagi-pagi tidak tergopoh-gopoh untuk sampai Sanur dan mendapatkan sunrise di pantai sanur yang paling indah di sana.

Beberapa hotel recommended di seputaran Sanur seperti Grand Inna Bali Beach, Alit Beach Resort, dan sederet hotel/villa/resort lainnya di sana. Kalau mau makin mantabs tentunya pilih yang benar-benar di pinggir pantai sehingga bisa langsung keluar dari pintu hotel yang menghadap pantai. Keuntungan memilih hotel di pinggir pantai, jika mager masih bisa menikmati sunrise dari kamar hotel.

Bersepeda Keliling Pantai

Sambil menikmati keindahan sunrise atau setelah kondisi lebih terang, kita bisa berkeliling pinggir pantai dengan sepeda. Tenang, kalau nggak mau repot bawa dari rumah/hotel, bisa menyewa dari persewaan sepeda di pertokoan sekitar Sanur. Harganya pun bersahabat dan bersaing, mulai 10 ribu rupiah/2 jam. Terjangkau banget, bukan? Tapi harus pandai memilih juga, ya. Karena biasanya yang harga lebih murah kondisi sepedanya sudah tua.

Jika mau berkeliling sepeda bersama keluarga, di sini juga banyak yang menyediakan sepeda anak atau sepeda dewasa yang dilengkapi dengan boncengan dan pengaman untuk anak membonceng.

Jogging

Sobat keluyuran tak ingin repot menyewa sepeda? Yuk kita jogging saja di jogging track Sanur. Jogging track ini cukup panjang karena melintas di sepanjang pantai Sanur mulai dari pantai matahari terbit.

Mencari Hewan Laut

Jika hanya ingin menikmati waktu bersama keluarga dengan aktivitas ringan, cobalah mengajak anak-anak mencari hewan laut. Tak perlu berenang jika tak ingin, cukup berdiri dan membungkuk di ceruk-ceruk yang ada dan mulailah mencari hewan laut kecil. Seru!

Jangan lupa untuk membawa jaring kecil dan wadah berisi air sebagai tempat untuk menyimpan hewan laut yang didapat. Aktivitas ini tentu sangat bermanfaat untuk anak-anak, sebagai sarana mereka belajar mengenal ekosistem laut.

Berenang

Pantai Sanur khususnya di akhir pekan ibarat tempat wisata yang seperti “cendol” saking banyaknya pengunjung. Semakin siang, sekitar pukul 8 biasanya pengunjung makin padat. Sebagian hanya menggelar tikar dan duduk sambil bercengkerama bersama keluarga, sebagian lagi memilih untuk berenang.

Di sini, ada lekukan yang memungkinkan untuk berendam tanpa terkena ombak besar. Ini lah tempat favorit bagi anak-anak (dan orang tua juga) untuk bermain air. Tak heran banyak sekali yang menyediakan sewa pelampung dan donat untuk bermain air.

Menikmati Kuliner khas Pantai di Bali

Di pinggir pantai, banyak penjual kopi dan warung-warung kecil yang menjajakan aneka minuman dan makanan. Jangan lupa, jika ke Sanur, cobalah untuk mencicipi Lumpiang, lumpia sayur yang disajikan dengan pincuk dari kertas minyak. Lumpiang dipotong-potong dengan gunting, diletakkan di atas pincuk kertas minyak, lalu disiram kuah “petis” dengan rasa light cenderung manis. Jika rikues sensasi pedas, penjual akan menambahkan potongan cabai rawit hijau di atasnya.

Sebenarnya, di banyak lokasi khususnya di pantai yang ramai dikunjungi, biasanya ada penjual lumpia yang menjajakannya dengan berkeliling atau mangkal di satu tempat. Nikmatilah sepincuk lumpiang ini dengan ditemani secangkir kopi hitam atau kopi saset yang juga dibeli dari penjual asongan lainnya.

Gimana, Sobat? Ini yang namanya menikmati Sunrise di Sanur rasa lokal, karena sudah seperti yang biasa dilakukan oleh warga Bali saat datang ke pantai Sanur khususnya di akhir pekan.

Oh ya, untuk masuk ke seputaran Sanur, kita tidak dikenai biaya tiket masuk. Hanya ada tarif parkir 2ribu/motor dan 5ribu/mobil. Murah, bukan? Tetapi jika datang untuk mendapat keindahan sunrise di pantai Sanur khususnya di akhir pekan, harus menerima keadaan di mana parkirnya jauh dan harus berjalan cukup jauh menuju pinggir pantai. Setelah menikmati pagi di Sanur, kita bisa melanjutkan liburan ke tempat lain seperti party di atas yacht.

Tak jarang seputar pintu masuk pun macet karena banyaknya kendaraan yang lalu/lalang dan orang-orang yang berjalan kaki atau membeli barang di toko yang ada di sepanjang jalan. Namun tetap masih worth untuk datang ke Sanur menjemput matahari.

Semoga bermanfaat,

Tinggalkan komentar